Informasi mengenai Seputar facebook indonesia ini akan dibahas pada cakupan tentang hal-hal yang perlu diwaspadai dalam hal pencarian teman di dunia maya khususnya melalui media facebook. Seringkali pengguna facebook mendapatkan permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal. Bukan hanya tidak kenal nama, namun mendengar namanya pun belum familiar.
Selama ini memang banyak pengguna facebook hanya sekadarnya meng-klik daftar nama orang yang bisa diajak menjadi teman. Yang terpikir dalam benak mereka adalah, dengan semakin banyak teman, semakin besar jaringan. Sehingga dari sini bukan tidak mungkin banyak pengguna facebook mendapatkan permintaan pertemanan dari orang-orang yang tidak dikenal. Sehingga dari sini, karena orang yang diminta untuk menjadi teman juga memerlukan teman yang banyak, tanpa banyak berpikir, banyak dari mereka langsung meng-klik tombol ‘ok’ sebagai bentuk persetujuan.
Erat kaitannya dengan banyaknya permintaan pertemanan facebook dari orang yang tidak dikenal, para peneliti dari University of British Columbia mutakhir melakukan penelitian terhadap tingkah laku para pemilik akun di Facebook. Hasil dari penelitian yang mereka lakukan adalah dimungkinkan para pemilik akun facebook ditipu dengan sebuah program Bot.
Program ini dapat bertingkah laku seperti layaknya orang yang sedang online bernama ‘socialbots’. Dengan menggunakan program ini, para peneliti dari University of British Columbia membuat akun-akun, setidaknya terdapat 102 akun, yaitu 49 laki-laki dan 53 perempuan. Hanya dengan waktu delapan minggu mereka mengoperasikan akun zombi tersebut, hasilnya sangat mencengangkan.
Akun zombi yang ada secara random mengirimkan lebih dari 8.500 permintaan teman. Dari pengiriman ini maka lebih dari 3.000 pengguna facebook menerima permintaan pertemanan. Artinya, akun zombi tersebut secara tidak langsung dapat memperoleh informasi pribadi dari 3.000 akun Facebook. Selanjutnya, para pemilik 3.000 akun facebook tersebut total memiliki jaringan lebih dari 1 juta orang teman. Sehingga dari sini software bot ini akan bisa mengumpulkan data pribadi dari 1 juta.
Berawal dari adanya penelitian inilah sudah semestinya para pengguna facebook berhati-hati dalam menerima permintaan pertemanan. Hanya dengan meng-kilk tombol ‘ok’, jika tidak selektif, akan bisa menjadi jalan untuk disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi saat mengetahui bahaya bot. Bot dapat digunakan untuk melakukan manipulasi opini publik dalam skala besar, dan menyebarkan sebuah propaganda.
Nah, hanya dengan kehati-hatian setiap pengguna sajalah kejahatan Bot dalam facebook bisa menyelamatkan para penggunanya. Bot memang tidak selamanya memiliki dampak negatif. Ada juga bot yang memiliki dampak positif. Semua tergantung dari para pemasangnya. Jika tujuan mereka untuk kebaikan, dipastikan nantinya akan memiliki dampak positif. Jika yang memasangnya memiliki niatan jahat, dipastikan akan berdampak negatif. Atas realita semacam ini mengharuskan kepada pengguna facebook untuk berhati-hati. Wallahu alam.
Selama ini memang banyak pengguna facebook hanya sekadarnya meng-klik daftar nama orang yang bisa diajak menjadi teman. Yang terpikir dalam benak mereka adalah, dengan semakin banyak teman, semakin besar jaringan. Sehingga dari sini bukan tidak mungkin banyak pengguna facebook mendapatkan permintaan pertemanan dari orang-orang yang tidak dikenal. Sehingga dari sini, karena orang yang diminta untuk menjadi teman juga memerlukan teman yang banyak, tanpa banyak berpikir, banyak dari mereka langsung meng-klik tombol ‘ok’ sebagai bentuk persetujuan.
Erat kaitannya dengan banyaknya permintaan pertemanan facebook dari orang yang tidak dikenal, para peneliti dari University of British Columbia mutakhir melakukan penelitian terhadap tingkah laku para pemilik akun di Facebook. Hasil dari penelitian yang mereka lakukan adalah dimungkinkan para pemilik akun facebook ditipu dengan sebuah program Bot.
Nama Penulis: Anton, Tanggal terbit: 10 November 2011
Didukung oleh: Tutorial Pembelajaran,
<a href="http://tutorial-pembelajaran.blogspot.com/">Tutorial Pembelajaran</a>
Didukung oleh: Tutorial Pembelajaran,
<a href="http://tutorial-pembelajaran.blogspot.com/">Tutorial Pembelajaran</a>
Program ini dapat bertingkah laku seperti layaknya orang yang sedang online bernama ‘socialbots’. Dengan menggunakan program ini, para peneliti dari University of British Columbia membuat akun-akun, setidaknya terdapat 102 akun, yaitu 49 laki-laki dan 53 perempuan. Hanya dengan waktu delapan minggu mereka mengoperasikan akun zombi tersebut, hasilnya sangat mencengangkan.
Akun zombi yang ada secara random mengirimkan lebih dari 8.500 permintaan teman. Dari pengiriman ini maka lebih dari 3.000 pengguna facebook menerima permintaan pertemanan. Artinya, akun zombi tersebut secara tidak langsung dapat memperoleh informasi pribadi dari 3.000 akun Facebook. Selanjutnya, para pemilik 3.000 akun facebook tersebut total memiliki jaringan lebih dari 1 juta orang teman. Sehingga dari sini software bot ini akan bisa mengumpulkan data pribadi dari 1 juta.
Berawal dari adanya penelitian inilah sudah semestinya para pengguna facebook berhati-hati dalam menerima permintaan pertemanan. Hanya dengan meng-kilk tombol ‘ok’, jika tidak selektif, akan bisa menjadi jalan untuk disalahgunakan orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi saat mengetahui bahaya bot. Bot dapat digunakan untuk melakukan manipulasi opini publik dalam skala besar, dan menyebarkan sebuah propaganda.
Nah, hanya dengan kehati-hatian setiap pengguna sajalah kejahatan Bot dalam facebook bisa menyelamatkan para penggunanya. Bot memang tidak selamanya memiliki dampak negatif. Ada juga bot yang memiliki dampak positif. Semua tergantung dari para pemasangnya. Jika tujuan mereka untuk kebaikan, dipastikan nantinya akan memiliki dampak positif. Jika yang memasangnya memiliki niatan jahat, dipastikan akan berdampak negatif. Atas realita semacam ini mengharuskan kepada pengguna facebook untuk berhati-hati. Wallahu alam.
Ingin mendapatkan artikel seperti ini? Silahkan masukkan alamat email Anda untuk berlangganan.
Privacy guaranteed. We'll never share your info.