Pagi saudara2ku, para pembaca yang budiman dan para subscribers tutorial pembelajaran semuanya.. Pada edisi kali ini, penulis akan menyampaikan tutorial dalam pembelajaran untuk dapat masuk surganya Tuhan Yang Maha Esa, dikarenakan pembuatan tutorial pembelajaran ini tidak semata hanya berisikan tutorial - tutorial dalam mencari ilmu duniawi saja melainkan juga yang terpenting adalah ilmu syar'i untuk bekal nanti di kehidupan yang kekal.
Orang yang pintar, cerdas tentu akan melihat jelas kitab Al-Qur'an ini merupakan firman Tuhan, sejelas seperti orang yang membedakan warna hitam dan putih. Secara filosofi, pada bagian kunci terdapat gerigi tertentu. Al-Bukhori meriwayatkan dalam Shohih-nya (3/109) : “Bukankah لا إله إلا الله itu kunci surga ? “Wahab menjawab : “Benar, akan tetapi setiap kunci yang bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan di bukakan untukmu !”. Syarat2 tersebut ada 8, tanpa memperhatikan urutan, berikut syarat2nya :
1. Ilmu. Terdapat banyak sekali materi yang membahas mengenai ini, salah satunya adalah "Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak." (HR Muslim)
2. Amal. Sudah berapa kali kita ikut pengajian?, Sudah berapa ayat yang kita baca?, Sudah berapa muhadhorah yang kita dengarkan? Mari kita persiapkan sejak dini sehingga dapat mempertanggungjawabkan ilmu yang kita dapat apabila ditanyakan dengan وعَنْ عِلْمِهِ, مَاذَا عَمِلَ فِيهِ؟ Berikut salah satu hadist sahih yang juga membahas mengenai amal: “Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga ia ditanya tentang empat hal -diantaranya-: tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan darinya.” [At-Tirmidzy]
3. Dakwah. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab orang-orang secara keseluruhan akibat perbuatan mungkar yang dilakukan oleh seseorang, kecuali mereka melihat kemungkaran itu di depannya, dan mereka sanggup menolaknya, akan tetapi mereka tidak menolaknya.Apabila mereka melakukannya, niscaya Allah akan mengadzab orang yang melakukan kemungkaran tadi dan semua orang secara menyeluruh.”[HR. Imam Ahmad]
Keutamaan dalam berdakwah ada pada QS. Fushshilat : 33, adapun materi dakwah yang menjadi prioritas utama adalah mengenai tauhid. “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz ke Yaman, ia pun berkata padanya, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Maka jadikanlah dakwah engkau pertama kali pada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala. Jika mereka telah memahami hal tersebut, maka kabari mereka bahwa Allah telah mewajibkan pada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah shalat, maka kabari mereka, bahwa Allah juga telah mewajibkan bagi mereka zakat dari harta mereka, yaitu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan disalurkan untuk orang-orang fakir di tengah-tengah mereka. Jika mereka menyetujui hal itu, maka ambillah dari harta mereka, namun hati-hati dari harta berharga yang mereka miliki.” (HR. Bukhari no. 7372 dan Muslim no. 19).
4. Sabar. Tak dapat dipungkiri bahwasanya untuk menjalankan dan lulus dalam ketiga materi di atas sangat diperlukan kesabaran. “(Jalan menuju ke) surga diliputi dengan hal-hal yang dibenci (nafsu), sedangkan (jalan menuju ke) neraka diliputi dengan hal-hal yang disukai hawa nafsu”. HR. Muslim dari Anas bin Mâlik radhiyallahu’anhu.
Penulis akan mencoba menjabarkan pada bagian amal yang sebagian banyak dari kita mengabaikannya namun hal tersebut sangatlah penting. Hal2 tersebut antara lain :
Amal dalam berzakat. Apabila seseorang memiliki harta yang sudah mencapai nishob dan haul(1 tahun) namun tidak segera mengeluarkan untuk zakat mal, berikut penulis kutipkan: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At Taubah: 34-35).
Amal dalam bersikap. “Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengucapkan ucapan yang kotor” (HR Ahmad)
Amal dalam berbicara. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Alloh dan rasulNya lebih mengetahui.” Nabi Saw lalu berkata, ” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Amal dalam mencari nafkah. Mencari nafkah dalam islam merupakan kegiatan yang mulia, namun dengan aturan sesuai Al - Qur'an maupun cara dan jalan yang telah diajarkan oleh baginda Rosululloh Muhammad S.A.W. Bahkan dalam perihal ini, beliau sempat menyampaikan : “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli darimana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.” (HR. Bukhari –Al Fath 4/296 nomor 2059; 4/313 nomor 2083)
Sekali lagi, untuk memperdalam menganai perihal ini, maka mau tidak mau saudara - saudara harus mencari ilmu mengenai bagaimana kriteria nafkah yang halal bahkan sampai ilmu mengenai riba. “Riba itu ada tujuh puluh tiga model (pintu) dan dosa model riba yang paling ringan bagaikan dosa orang yang memperkosa ibu kandungnya sendiri” (HR. Al Hakim, Ibnu Majah, dll, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 3539)
Semoga Alloh memberikan taufik dan hidayah kepada kita untuk menyempurnakan keempat hal ini, sehingga kita dapat memperoleh keuntungan yang besar di dunia ini, terutama di akhirat kelak. Amiin. Sekian kunci agar dapat masuk surga dan sedikit penjabaran mengenai amal. Wallahu a’lamu bish showwab... Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Orang yang pintar, cerdas tentu akan melihat jelas kitab Al-Qur'an ini merupakan firman Tuhan, sejelas seperti orang yang membedakan warna hitam dan putih. Secara filosofi, pada bagian kunci terdapat gerigi tertentu. Al-Bukhori meriwayatkan dalam Shohih-nya (3/109) : “Bukankah لا إله إلا الله itu kunci surga ? “Wahab menjawab : “Benar, akan tetapi setiap kunci yang bergerigi. Jika engkau membawa kunci yang bergerigi, maka pintu surga itu akan di bukakan untukmu !”. Syarat2 tersebut ada 8, tanpa memperhatikan urutan, berikut syarat2nya :
- Al-‘Ilmu (mengetahui)
- Al-Yaqiinu (meyakini)
- Al-Qobulu (manerima)
- Al-Inqiyaadu (tunduk atau patuh)
- Ash-Shidqu (jujur atau benar)
- Al-Ikhlas (ikhlas atau murni)
- Al-Mahabbah (mencintai), "Dan di antara manusia ada yang menbuat tandingan-tandingan (sekutu) selain Allah yang di cintai layaknya mencintai Allah. Sedangkan orang-orang yang beriman, sangat mencintai Allah diatas segala-galanya)." (QS. Al-Baqarah : 165)
- Al-Kufru bimaa siwaahu (mengingkari sesembahan yang lainnya)
1. Ilmu. Terdapat banyak sekali materi yang membahas mengenai ini, salah satunya adalah "Barang siapa yang beramal tidak mengikuti perintah kami, maka akan ditolak." (HR Muslim)
2. Amal. Sudah berapa kali kita ikut pengajian?, Sudah berapa ayat yang kita baca?, Sudah berapa muhadhorah yang kita dengarkan? Mari kita persiapkan sejak dini sehingga dapat mempertanggungjawabkan ilmu yang kita dapat apabila ditanyakan dengan وعَنْ عِلْمِهِ, مَاذَا عَمِلَ فِيهِ؟ Berikut salah satu hadist sahih yang juga membahas mengenai amal: “Seorang hamba tidak akan beranjak dari tempatnya pada hari kiamat nanti hingga ia ditanya tentang empat hal -diantaranya-: tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan darinya.” [At-Tirmidzy]
3. Dakwah. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengadzab orang-orang secara keseluruhan akibat perbuatan mungkar yang dilakukan oleh seseorang, kecuali mereka melihat kemungkaran itu di depannya, dan mereka sanggup menolaknya, akan tetapi mereka tidak menolaknya.Apabila mereka melakukannya, niscaya Allah akan mengadzab orang yang melakukan kemungkaran tadi dan semua orang secara menyeluruh.”[HR. Imam Ahmad]
Keutamaan dalam berdakwah ada pada QS. Fushshilat : 33, adapun materi dakwah yang menjadi prioritas utama adalah mengenai tauhid. “Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus Mu’adz ke Yaman, ia pun berkata padanya, “Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Maka jadikanlah dakwah engkau pertama kali pada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala. Jika mereka telah memahami hal tersebut, maka kabari mereka bahwa Allah telah mewajibkan pada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka telah shalat, maka kabari mereka, bahwa Allah juga telah mewajibkan bagi mereka zakat dari harta mereka, yaitu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan disalurkan untuk orang-orang fakir di tengah-tengah mereka. Jika mereka menyetujui hal itu, maka ambillah dari harta mereka, namun hati-hati dari harta berharga yang mereka miliki.” (HR. Bukhari no. 7372 dan Muslim no. 19).
4. Sabar. Tak dapat dipungkiri bahwasanya untuk menjalankan dan lulus dalam ketiga materi di atas sangat diperlukan kesabaran. “(Jalan menuju ke) surga diliputi dengan hal-hal yang dibenci (nafsu), sedangkan (jalan menuju ke) neraka diliputi dengan hal-hal yang disukai hawa nafsu”. HR. Muslim dari Anas bin Mâlik radhiyallahu’anhu.
Penulis akan mencoba menjabarkan pada bagian amal yang sebagian banyak dari kita mengabaikannya namun hal tersebut sangatlah penting. Hal2 tersebut antara lain :
Amal dalam berzakat. Apabila seseorang memiliki harta yang sudah mencapai nishob dan haul(1 tahun) namun tidak segera mengeluarkan untuk zakat mal, berikut penulis kutipkan: “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.” (QS. At Taubah: 34-35).
Amal dalam bersikap. “Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, berperangai buruk, dan mengucapkan ucapan yang kotor” (HR Ahmad)
Amal dalam berbicara. Tahukah kamu siapa orang yang bangkrut? Para sahabat menjawab, “Alloh dan rasulNya lebih mengetahui.” Nabi Saw lalu berkata, ” Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku ialah (orang) yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan puasa, shalat dan zakat, tetapi dia pernah mencaci-maki orang ini dan menuduh orang itu berbuat zina. Dia pernah memakan harta orang itu lalu dia menanti orang ini menuntut dan mengambil pahalanya (sebagai tebusan) dan orang itu mengambil pula pahalanya. Bila pahala-pahalanya habis sebelum selesai tuntutan dan ganti tebusan atas dosa-dosanya maka dosa orang-orang yang menuntut itu diletakkan di atas bahunya lalu dia dihempaskan ke api neraka.” (HR. Muslim)
Amal dalam mencari nafkah. Mencari nafkah dalam islam merupakan kegiatan yang mulia, namun dengan aturan sesuai Al - Qur'an maupun cara dan jalan yang telah diajarkan oleh baginda Rosululloh Muhammad S.A.W. Bahkan dalam perihal ini, beliau sempat menyampaikan : “Akan datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli darimana mereka mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.” (HR. Bukhari –Al Fath 4/296 nomor 2059; 4/313 nomor 2083)
Sekali lagi, untuk memperdalam menganai perihal ini, maka mau tidak mau saudara - saudara harus mencari ilmu mengenai bagaimana kriteria nafkah yang halal bahkan sampai ilmu mengenai riba. “Riba itu ada tujuh puluh tiga model (pintu) dan dosa model riba yang paling ringan bagaikan dosa orang yang memperkosa ibu kandungnya sendiri” (HR. Al Hakim, Ibnu Majah, dll, dishahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 3539)
Semoga Alloh memberikan taufik dan hidayah kepada kita untuk menyempurnakan keempat hal ini, sehingga kita dapat memperoleh keuntungan yang besar di dunia ini, terutama di akhirat kelak. Amiin. Sekian kunci agar dapat masuk surga dan sedikit penjabaran mengenai amal. Wallahu a’lamu bish showwab... Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.
Ingin mendapatkan artikel seperti ini? Silahkan masukkan alamat email Anda untuk berlangganan.
Privacy guaranteed. We'll never share your info.
0 komentar:
Posting Komentar
Demi kenyamanan pembaca, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, dengan terpaksa akan dihapus tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Terima kasih.