Kisah Penghujung Akhir Tahun

Kisah terakhir mengenai penghujung tahun 2012 memang sangat tragis namun juga menyentuh hati. Kisah ini bermula saat keluarga yang sangat miskin hidup di lingkungan keluarga-keluarga yang sangat kaya. Hal yang sangat tragis adalah keluarga yang sangat miskin ini dipandang, dianggap, serta diperlakukan layaknya seorang pencuri serta tidak pernah diberikan perhatian baik materi maupun non materi walaupun tidak pernah memintanya. Suatu ketika seorang Ayah dari keluarga yang sangat miskin tersebut memanggil anaknya laki-laki yang baru remaja.

Ayah tersebut berkata kepada anaknya. "Nak, nanti kita mencuri barang ya di rumah tetangga dan tak perlu jauh-jauh rumah tetangga yang paling dekat dengan rumah kita saja. Barang yang akan kita curi jangan yang berat-berat, kita ambil saja barang yang mudah dibawa seperti sandal, sepatu dan usahakan agar kita ketahuan telah mencuri barang yang telah kita ambil". Sang anak pun mulai bingung dengan apa yang dikatakan oleh Ayahnya dan hampir tidak percaya bahwa Ayahnya akan merencanakan hal yang seperti ini. Apalagi rencananya sangat aneh sekali, mencuri dan diusahakan untuk ketahuan kalau sedang mencuri. Namun dengan kondisi keluarga yang serba pas-pasan maka sang anak menuruti kata Ayahnya tersebut.

Nama Penulis: ToPu, Tanggal terbit: 29 Desember 2011
Didukung oleh: Tutorial Pembelajaran,
<a href="http://tutorial-pembelajaran.blogspot.com/">Tutorial Pembelajaran</a>

Tak lama kemudian Ayah dan anaknya melakukan rencana yang telah disiapkannya. Sewaktu mereka hendak mengambil barang milik tetangga diketahui oleh sang pemiliknya dan Sang pemilik berkata "Eh.., Kamu mau mencuri ya". Lalu Ayah dari keluarga yang sangat miskin tersebut mengatakan "iya pak, kami mencuri". Singkat cerita keluarga yang sangat miskin tersebut dibawa ke pengadilan. Sewaktu jaksa penuntut menuntut sembari berbicara "Karena telah mencuri maka kalian akan dihukum dengan hukuman penjara selama 1,5 tahun" maka Ayah tersebut berkata "Ya pak, Saya mengaku mencuri, dan kami siap ditahan selama 1,5 tahun di penjara".

Sang jaksa, hakim, bahkan sang pemilik rumah yang sangat kaya heran dengan sang pencuri yang sangat miskin, lalu ditanya "Kenapa kamu melakukan hal ini dan langsung mengakuinya?". Jawab seorang Ayah "Karena keluargaku akan hidup lebih nyaman di penjara. Di penjara makanan tersedia dan sudah dijamin, sementara jika kami tinggal di luar sana sangat tidak menyenangkan dan karena harus menahan rasa lapar". Mendengar jawaban seorang Ayah tersebut, maka keluarga yang sangat kaya tersebut sadar bahwa selama ini tak pernah memperhatikan dan memperdulikan lingkungan sekitar bahkan tetangga terdekatnya. Sehingga tuntutan pun dicabut dan keluarga yang sangat miskin tersebut diberi bantuan modal untuk mendirikan bantuan dan pada akhirnya usaha tersebut berkembang dan dapat melebihi kebutuhan dari Ayah dan anak dari keluarga tersebut.